Jumat, 08 November 2013

Metodelogi Penelitian Kebersihan Lingkungan Sekolah

Permasalahan Kebersihan Lingkungan Sekolah Di Jakarta


Tema yang diambil penulis dalam penelitian kali ini yaitu akan membahas mengenai permasalahan kebersihan di lingkungan sekolah di jakarta utara, khususnya di wilayah sunter. Motivasi yang diberikan oleh penulis dalam mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa/siswi untuk membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan disetiap sudut-sudut ruang kelas maupun di lingkungan sekolah yang telah disediakan tempat sampah. Suatu lingkungan disebuah sekolah seringkali sekolah mengalami permasalahan tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa/siswi yang membuang sampah sembarangan serta mencoret-mencoret dinding kelas maupun meja belajar dikelas. Hal-hal tersebut merupakan penyebab utama dari kebersihan disuatu sekolah yang berada di jakarta utara khususnya di wilayah sunter. Oleh karena itu penulis ingin lebih mendalami mengenai permasalahan kebersihan dilingkungan sekolah yang dibuat dalam penulisan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah softskill. Dibawah ini penulis akan menjelaskan permasalahan yang mendasari mengenai permasalahan kebersihan dilingkungan sekolah beserta tujuan dari penelitian yang dibuat oleh penulis.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian mengenai permasalahan kebersihan dilingkungan sekolah adalah bagaimana cara penanggulangan sampah jajanan dalam lingkungan sekolah serta arti mengenai kebersihan dan manfaat kebersihan sekolah terhadap proses belajar mengajar.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan diadakannya penelitian yang dilakukan adalah:
1.        Mengetahui dan membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan    sekolah.
2.        Memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar mengajar.
3.        Mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kebersihan dilingkungan sekolah.
4.        Mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMAN 80 Jakarta.
5.        Mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
6.        Mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa/siswi SMAN 80 Jakarta.

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan dugaan mengenai pengujian yang hendak dilakukan namun dugaan ini bersifat sementara. Tidak semua penelitian yang dilakukan memerlukan hipotesis, namun fungsi dari hipotesis ini sendiri adalah sebagai penjelasan dari masalah penelitian dan pemecahannya.
Penelitian ini tergolong pada hipotesis directional. Hal ini dikarenakan pada hipotesis ini menyatakan sifat dan arah hubungan secara tegas antara dua variabel atau lebih. Berikut dibawah ini adalah hipotesis penelitian:
H0 : Tidak adanya pengaruh antara kesadaran siswa/i dengan kebersihan lingkungan sekolah.
H1 : Adanya pengaruh antara kesadaran siswa/i dengan kebersihan lingkungan sekolah.

Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara variabel dalam penelitian. Rencana untuk memilih sumber-sumber dan jenis informasi yang dipakai untuk menjawab penelitian, serta garis besar mengenai prosedur penelitian. Berikut adalah rancangan penelitian:
1.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian terbagi menjadi dua, yaitu studi eksplorasi dan studi deskripsi. Penelitian yang dilakukan ini tergolong kedalam studi deskripsi. Hal ini dikarenakan pertama dalam penelitian yang dilakukan data berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Artinya sebelum menarik kesimpulan baik buruknya dari kualitas produk tersebut, telah dilakukan pengolahan data secara statistik yang menggunakan data kuantitatif.
2.    Tipe Hubungan Antar Variabel
Tipe hubungan antar variabel terbagi menjadi dua, yaitu hubungan sebab akibat dan hubungan kolerasional. Penelitian ini tergolong pada hubungan sebab akibat. Hal ini dikarenakan dalam penelitian dikatakan bahwa apabila tingkat kesadaran siswa/i terhadap kebersihan lingkungan sekolah sangat tinggi maka lingkungan sekolah dapat bersih, sehingga sesuailah dengan definisi dari hubungan sebab akibat.
3.    Lingkungan Penelitian dan Pengendalian terhadap Variabel
Lingkungan pengendalian adalah keseluruhan sikap, kesadaran, kebijakan, dan tindakan dewan direksi, manajemen, karyawan, serta pihak-pihak lainnya mengenai pentingnya pengendalian tersebut. Lingkungan pengendalian menentukan kualitas dengan mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orang sekitarnya. Hal ini merupakan pondasi kedisiplinan dan struktur dari semua komponen pengendalian.
Lingkungan pengendalian terdiri dari 7 elemen, yaitu: integrasi dan nilai-nilai etika, gaya operasi dan filosofi manajemen, pendelegasian wewenang serta tanggung jawab, kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan direksi dan komite audit, serta yang terakhir adalah struktur organisasi.
Perolehan pada elemen-elemen tersebut menujukkan bahwa lingkungan pengendalian mencakup kompetensi dan komitmen terhadap etika, komisaris dan direksi dapat meningkatkan lingkungan pengendalian dengan menetapkan kebijakan tertulis, kode etik, dan aturan perilaku, serta mengkomunikasikannya secara efektif.
4.    Unit Analisis
Unit analisis adalah tingkat agregasi data yang dianalisis dalam penelitian. Unit data yang dianalisis merupakan penjumlahan dari seluruh data individual yang menjadi anggota dalam organisasi. Berupa unit analisis tingkat individual, tingkat kelompok, dan organisasional. Penelitian yang dilakukan kali ini dianalisis berdasarkan tingkat individual, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesadaran siswa/i.
5.    Dimensi Waktu
Dimensi waktu terbagi menjadi tiga, yaitu studi satu tahap, studi cross sectional atau studi time series, serta studi beberapa tahap atau jangka panjang. Penelitian yang dilakukan ini tergolong dalam studi cross sectional. Studi cross sectional merupakan dimana data dalam penelitian diambil hanya dalam sekali.
6.    Pengukuran Konstruk
-
7.    Desain Sample
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik probabilitas dan non probabilitas. Penelitian yang dilakukan  ini tergolong dalam sampel acak sederhana atau teknik probabilitas.
8.    Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil oleh peneliti langsung melalui sumber data berupa observasi atau wawancara. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya. Penelitian ini tergolong dalam data primer. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh diambil oleh peneliti langsung melalui sumber wawancara terhadap siswa/i.