Selasa, 29 April 2014

Keterbatasan Berdampak Kemiskinan

(Sumber: shnews.com)
Kemiskinan menjadi masalah besar bagi kehidupan seseorang. Kemiskinan biasanya identik dengan kekurangan materi, namun dari sisi sosial seorang juga dapat dikatakan miskin apabila tidak mampu untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Ketidakmampuan tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa faktor lain seperti faktor pendidikan dan faktor keterbatasan akan informasi yang didapat untuk menjadi seseorang yang berwawasan. Keterbatasan inilah yang menjadi masalah bagi seseorang untuk berpikir terbuka akan hidupnya dimasa mendatang. Pendidikan dikatakan sebagai faktor kemiskinan karena apabila seorang mengenyam pendidikan yang tinggi akan berdampak pada karirnya dimasa mendatang dan dapat mengubah pola pikirnya bahwa banyak sekali keuntungan yang didapat apabila dapat mengenyam pendidikan yang tinggi sedangkan yang terjadi di Indonesia berdasarkan BPS (2008) sesorang kepala rumah tangga dalam kategori tidak miskin di perkotaan hanya 12,19% yang mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini saja telah menjadi gambaran bahwa sesorang yang dikategorikan tidak miskin pun tidak terlalu peduli dengan pendidikan padahal pendidikan merupakan salah satu kunci suksesnya seseorang untuk mendapatkan taraf hidup yang layak sedangkan menurut bank dunia mengatakan bahwa seseorang dikatakan miskin apabila pendapatannya kurang dari $ 2/hari. Penulis yakin bahwa masyarakat khususnya Negara Republik Indonesia pun dapat berpikir sama dan merubah pola pikir wajib 9 tahun belajar tidak hanya menjadi batasan akan pendidikan minimal yang diterapkan oleh pemerintah namun menjadi acuan untuk mengenyam pendidikan yang lebih dari 9 tahun wajib belajar. Penulis berharap program terhadap fasilitas pendidikan dari pemerintah dapat dilaksanakan dengan jujur, baik dalam pengelolahannya sampai dengan penerapan dilapangan karena dengan meningkatkan pendidikan maka tingkat kemiskinan akan menurun, seperti yang dikatakan Presiden RI (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono  bahwa untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang ekstrim, kebijakan yang perlu dilakukan adalah mengurangi beban yang ditanggung masyarakat, misalnya sekolah gratis. Hal ini juga terbukti dari laporan BPS mengenai tingkat kemiskinan dan tingkat pendidikan pada tahun 2003 sampai 2013  

Provinsi20032004
SD/MISMP/MtsSM/MASD/MISMP/MtsSM/MA
Aceh95,3678,7461,6395,8879,9862,04
Sumatera Utara94,6272,9553,0393,6173,0256,65
Sumatera Barat92,5966.0049,8893,6469,5553,13
R i a u94,1367,1947,2594,6469,6547,73
Jambi93,7861,340,6893,4665,6942,24
Sumatera Selatan92,3659,4135,7393,1364,8139,48
Bengkulu91,9960,4442,5494,7267,0249,01
Lampung92,0663,2435,8192,7363,6535,66
Kep Bangka Belitung91,6950,6133,890,0256,3838,15
Kepulauan Riau******
DKI Jakarta91,6177,5863,2691,8776,0861,25
Jawa Barat92,4561,0234,6593,4161,7437,18
Jawa Tengah93,766,6138,2993,3267,8241,67
DI Yogyakarta91,9879,0659,7792,5577,3761,51
Jawa Timur93,4864,4740,8393,7167,141,94
Banten93,7762,2836,4194,1263,7539,68
B a l i91,5868,6353,3693,4869,3754,11
Nusa Tenggara Barat92,4857,1933,4592,4261,738,63
Nusa Tenggara Timur88,2739,123,5790,7943,2628,27
Kalimantan Barat88,8950,8829,1193,1153,2831,51
Kalimantan Tengah94,7558,6437,2395,165,1538,82
Kalimantan Selatan92,4656,3330,5393,1959,2735,57
Kalimantan Timur91,3367,9849,8392,8770,252,42
Sulawesi Utara89,1868,3344,4288,2667,8750,71
Sulawesi Tengah90,8554,6833,2591,4459,4536,33
Sulawesi Selatan89,2154,0437,1890,6457,4138,39
Sulawesi Tenggara91,1963,3936,5990,1864,0240,17
Gorontalo87,3347,8624,5888,8549,2728,12
Sulawesi Barat******
Maluku91,0362,5943,5390,9268,0656,39
Maluku Utara94,0662,1538,793,864,1744,08
Papua Barat******
Papua83,8647,8130,1185,2147,7830,39
Indonesia92,5563,4940,5693,0465,2442,96

(Sumber : BPS)

TahunJumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)
KotaDesaKota+Desa
1970n.an.a  70.00
1976  10.00  44.20  54.20
1978  8.30  38.90  47.20
1980  9.50  32.80  42.30
1981  9.30  31.30  40.60
1984  9.30  25.70  35.00
1987  9.70  20.30  30.00
1990  9.40  17.80  27.20
1993  8.70  17.20  25.90
1996  7.20  15.30  22.50
1996  9.42  24.59  34.01
1998  17.60  31.90  49.50
1999  15.64  32.33  47.97
2000  12.31  26.43  38.74
2001  8.60  29.27  37.87
2002  13.32  25.08  38.39
2003  12.26  25.08  37.34
2004  11.37  24.78  36.15
2005  12.40  22.70  35.10
2006  14.49  24.81  39.30
2007  13.56  23.61  37.17
2008  12.77  22.19  34.96
2009  11.91  20.62  32.53
2010  11.10  19.93  31.02
40603  11.05  18.97  30.02
40787  10.95  18.94  29.89
40969  10.65  18.49  29.13
Sep-12  10.51  18.09  28.59
Mar-13  10.33  17.74  28.07
(Sumber : BPS)

Berdasarkan data yang telah ada menunjukan bahwa faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemiskinan selain itu juga pola pemikiran sesorang yang mengatakan bahwa cukup hanya bisa membaca dan menulis untuk melangsukan kehidupannya dimasa mendatang. Hal tersebut sangat menyalahi kunci dari kesuksesan seseorang maka dari itu untuk hidup yang lebih maju maka sebaiknya kita mulai dari merubah pola pikir yang salah serta menghilangkan kebiasaan yang tidak seharusnya dibiarkan karena dari sekarang kita harus menjadi generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas sehingga negara kita dapat menjadi negara yang maju dan sukses.