Permasalahan
Kebersihan Lingkungan Sekolah Di Jakarta
Tema yang diambil penulis dalam penelitian kali ini
yaitu akan membahas mengenai permasalahan kebersihan di lingkungan sekolah di
jakarta utara, khususnya di wilayah sunter. Motivasi yang diberikan oleh
penulis dalam mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa/siswi
untuk membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan disetiap
sudut-sudut ruang kelas maupun di lingkungan sekolah yang telah disediakan
tempat sampah. Suatu lingkungan disebuah sekolah seringkali sekolah mengalami
permasalahan tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa/siswi yang
membuang sampah sembarangan serta mencoret-mencoret dinding kelas maupun meja
belajar dikelas. Hal-hal tersebut merupakan penyebab utama dari kebersihan
disuatu sekolah yang berada di jakarta utara khususnya di wilayah sunter. Oleh
karena itu penulis ingin lebih mendalami mengenai permasalahan kebersihan
dilingkungan sekolah yang dibuat dalam penulisan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah softskill. Dibawah ini penulis akan menjelaskan permasalahan yang
mendasari mengenai permasalahan kebersihan dilingkungan sekolah beserta tujuan
dari penelitian yang dibuat oleh penulis.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian
mengenai permasalahan
kebersihan dilingkungan sekolah adalah bagaimana cara penanggulangan sampah
jajanan dalam lingkungan sekolah serta arti mengenai kebersihan dan manfaat
kebersihan sekolah terhadap proses belajar mengajar.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan
yang telah dirumuskan. Adapun tujuan diadakannya penelitian yang dilakukan
adalah:
1.
Mengetahui
dan membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
2.
Memberikan
pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar
mengajar.
3.
Mengetahui
bagaimana proses pelaksanaan kebersihan dilingkungan sekolah.
4.
Mengetahui
kondisi kebersihan lingkungan SMAN 80 Jakarta.
5.
Mengetahui
peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
6.
Mengetahui
pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa/siswi SMAN 80
Jakarta.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis
penelitian merupakan dugaan mengenai pengujian yang hendak dilakukan namun
dugaan ini bersifat sementara. Tidak semua penelitian yang dilakukan memerlukan
hipotesis, namun fungsi dari hipotesis ini sendiri adalah sebagai penjelasan
dari masalah penelitian dan pemecahannya.
Penelitian ini
tergolong pada hipotesis directional.
Hal ini dikarenakan pada hipotesis ini menyatakan sifat dan arah hubungan
secara tegas antara dua variabel atau lebih. Berikut dibawah ini adalah hipotesis
penelitian:
H0 : Tidak adanya pengaruh antara kesadaran
siswa/i dengan kebersihan lingkungan sekolah.
H1 : Adanya pengaruh antara kesadaran
siswa/i dengan kebersihan lingkungan sekolah.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka kerja untuk
merinci hubungan-hubungan antara variabel dalam penelitian. Rencana untuk
memilih sumber-sumber dan jenis informasi yang dipakai untuk menjawab penelitian,
serta garis besar mengenai prosedur penelitian. Berikut adalah rancangan
penelitian:
1.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian terbagi menjadi dua, yaitu studi eksplorasi dan studi deskripsi. Penelitian
yang dilakukan ini tergolong kedalam studi deskripsi. Hal
ini dikarenakan pertama dalam penelitian yang
dilakukan data berupa data kualitatif maupun
kuantitatif. Artinya sebelum menarik kesimpulan baik buruknya dari kualitas
produk tersebut, telah dilakukan pengolahan data secara statistik yang
menggunakan data kuantitatif.
2.
Tipe Hubungan Antar
Variabel
Tipe
hubungan antar variabel terbagi menjadi dua, yaitu hubungan sebab akibat dan
hubungan kolerasional. Penelitian ini tergolong pada hubungan sebab akibat. Hal ini
dikarenakan dalam penelitian dikatakan
bahwa apabila tingkat kesadaran siswa/i terhadap kebersihan lingkungan sekolah
sangat tinggi maka lingkungan sekolah dapat bersih,
sehingga sesuailah dengan definisi dari hubungan sebab akibat.
3.
Lingkungan Penelitian
dan Pengendalian terhadap Variabel
Lingkungan
pengendalian adalah keseluruhan sikap, kesadaran, kebijakan, dan tindakan dewan
direksi, manajemen, karyawan, serta pihak-pihak lainnya mengenai pentingnya
pengendalian tersebut. Lingkungan pengendalian menentukan kualitas dengan
mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orang sekitarnya. Hal ini
merupakan pondasi kedisiplinan dan struktur dari semua komponen pengendalian.
Lingkungan
pengendalian terdiri dari 7 elemen, yaitu: integrasi dan nilai-nilai etika,
gaya operasi dan filosofi manajemen, pendelegasian wewenang serta tanggung
jawab, kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi,
partisipasi dewan direksi dan komite audit, serta yang terakhir adalah struktur
organisasi.
Perolehan
pada elemen-elemen tersebut menujukkan bahwa lingkungan pengendalian mencakup
kompetensi dan komitmen terhadap etika, komisaris dan direksi dapat
meningkatkan lingkungan pengendalian dengan menetapkan kebijakan tertulis, kode
etik, dan aturan perilaku, serta mengkomunikasikannya secara efektif.
4.
Unit Analisis
Unit
analisis adalah tingkat agregasi data yang dianalisis dalam penelitian. Unit
data yang dianalisis merupakan penjumlahan dari seluruh data individual yang
menjadi anggota dalam organisasi. Berupa unit analisis tingkat individual,
tingkat kelompok, dan organisasional. Penelitian
yang dilakukan kali ini dianalisis berdasarkan tingkat individual, karena penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kesadaran siswa/i.
5.
Dimensi Waktu
Dimensi
waktu terbagi menjadi tiga, yaitu studi satu
tahap, studi cross sectional atau studi time series, serta studi beberapa tahap
atau jangka panjang. Penelitian yang dilakukan ini tergolong dalam studi cross
sectional. Studi
cross sectional merupakan
dimana data dalam penelitian diambil hanya dalam
sekali.
6.
Pengukuran Konstruk
-
7.
Desain
Sample
Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu teknik probabilitas dan non probabilitas. Penelitian yang dilakukan ini tergolong dalam sampel acak sederhana atau
teknik probabilitas.
8.
Metode Pengumpulan Data
Metode
pengambilan data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diambil oleh peneliti langsung melalui sumber data
berupa observasi atau wawancara. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia
yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya. Penelitian ini
tergolong dalam data primer. Hal ini dikarenakan
data yang diperoleh diambil oleh
peneliti langsung melalui sumber wawancara terhadap siswa/i.